Sabtu, 22 Mei 2010

Kenapa kita lebih suka film barat ketimbang film produksi negeri sendiri?

Kenapa kita lebih suka film barat ketimbang film produksi negeri sendiri?

Pertanyaan seperti sering muncul dalam keseharian kita. Dan jawabannya pun nggak susah-susah banget. Pasti kebanyakan dari kita secara bego menjawab, ”Iya dong, film barat kan lebih bagus..”

Tapi kalau dipikir-pikir lagi, dari sekian banyak film Indonesia yang kemunculannya ngalahin jamur pada musim hujan cuma secuil saja yang agak berbobot dan mempunyai nilai lebih. Selebihnya...buang-buang duit aja...mendingan biaya untuk membuat film itu disumbangkan atau dicairkan pada pembangunan lapangan pekerjaan baru. Pasti lebih berguna. Daripada cuma ngabisin duit buat bayar artis dan biaya produksinya... sementara filmnya aja jangankan laku, dikenal aja nggak.



Orang Indonesia bnyak bermental imitasi. Jagonya cuma niru doang, satu lagi, syndrom latah juga sangat banyak diidap oleh insan perfilman. Ok, kalau alasannya untuk meniru sesuatu yang bagus. Tapi meniru dan menerapkannya mentah-mentah...
Dimana hebatnya....

Sebagai contoh, ingatkah kita pada film jelangkung dan tusuk jelangkung. Film itu lumayan sukses di pasaran. Dan perhatikan apa yang terjadi setelah itu...?
Buannnyakkk banget film dengan tema yang sama beredar...Film Hantu-hantuan...
Sepertinya mereka yang bikin film itu pengen memberi tahu pada kita semua bahwa kita bukan hanya kaya budaya dan Sumber Daya Alam, tapi juga kaya oleh keaneka-ragaman hantunya.

Parahnya, efek dari film-film ini juga berpengaruh pada acara-acara televisi. Banyak juga bermunculan acara-acara yang berbau kemenyan yang bukannya bikin takut, tapi malah jadi keliatan lucu kalau hantunya terlihat terlalu lama di layar kaca. Soalnya make up nya kacangan banget...

Apa sebenarnya yang ditawarkan mereka pad kita sebagai penonton. Kita emang harus percaya kalau alam gaib itu memang ada. Tapi definisi hantu itu sendiri...?

Kembali lagi pada masalah plagiat tadi. Masih ingatkah kita pada film Ada Apa Dengan Cinta yang boleh dibilang sebagai salah satu film yang menjadi awal dari kebangkitan film Indonesia. Film ber genre remaja ini menawarkan perpaduan beberapa tokoh dalam satu kelompok, tokoh sempurna, brokenhome, pesolek, tulalit dan tomboy. Coba perhatikan lagi apa yang terjadi setelah itu...film sampe sinetron berlomba-lomba bikin cerita dengan gaya yang sama...ohhhhh God...! bosen....

Mungkin pertimbangan mereka yang punya film pengen supaya filmnya laku dipasaran dan punya daya jual seperti film pendahulunya. Tapi apakah benar mereka sudah benar-benar mengerti selera pasar tersebut. Jujur saja, sebagai orang awam, gue sendiri pengen sesuatu hal yang baru.

Entah kapan kita bisa membuat ide cerita yang berbobot seperti film-film karya Hollywood tersebut. Film yang mengangkat sesuatu yang tak ada, sesuatu yang baru tapi dapat meyakinkan penontonnya dengan memberikan alasan-alasan yang logis. Film yang dapat membuat kita berfikir dan belajar.

Eittt...tunggu dulu...gue salah...
Gini-gini film Indonesia udah mulai mendekati film-film karya Hollywood dalam hal ke ’vulgar’annya. Nggak perlu nyewa film barat kalo pengen liat cewek-cewek pamer body...di film Indonesia juga banyak Bro....!

Percuma aja pemerintah menggembar-gemborkan UU anti pornography yang melarang beredarnya film-film ato video-video bokep. Sementara film-film Indonesia saat ini banyak yang berkualitas bokep...
Pengen cari video gituan...gampang....transfer aja dari HP temen-temen lo, ato ama anak SMP juga banyak...

Keajaiban angka-angka dalam Al-Qur’an

Maha sempurna Allah yang telah memberikan kita sebuah kitab pedoman untuk mencapai taqwa.Maha adil Allah yang telah menciptakan segala sesuatunya berpasang-pasangan. Dan kembali, Al-Qur’an menunjukkan keajaiban dari kesempurnaan Nya.Kata-kata dalam Al-Qur’an, dengan sejumlah pengulangannya merupakan Mukjizat, jumlah kata-kata dalam Al-Qur’an yang menegaskan kata-kata yang lain ternyata jumlahnya sama dengan jumlah kata-kata Al-Qur’an yang menjadi lawan kata atau kebalikan dari kata-kata tersebut, atau diantara keduanya ada nisbah kontradiktif.


Al-Qur’an tidak hanya terbatas pada ayat-ayat mulianya, makna-maknanya, prinsip-prinsip dan dasar-dasar keadilannya serta pengetahuan-pengetahuan gaibnya saja, melainkan juga termasuk jumlah-jumlah yang ada dalam Al-Qur’an itu sendiri, begitu juga pengulangan kata dan hurufnya, orang-orang yang melakukan ‘ulum’ Al-Qur’an sejak dulu sudah menyadarai adanya fenomena tersebut mempunyai maksud dan tujuan tertentu.
Para peneliti terdahulu sudah mencatat, bahwa surat-surat yang dibuka dengan huruf-huruf ‘muqaththa’ah’ berjumlah 29 surat, sementara jumlah huruf ‘hijaiyah’ Arab ditambah dengan huruf “Hamzah” juga berjumlah 29 huruf hal ini dengan sudut pandang bahwa Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab.
DR. Abdul Razaq Naufal dalam bukunya berjudul ‘ Al’Ijaz Al’Adadiy Fi Al-Qur’an Al Karim” beliau menulis beberapa tema-tema tersebut terjadi keharmonisan diantara jumlah kata-kata Al-Qur’an dan berikut ini adalah sejumlah perhitungan yang benar-benar merupakan Mukjizat, dari jumlah kata dalam Al-Qur’an sebanyak 51.900, Jumlah Juz 30, Jumlah Surat 112, keanehan yang ada diantaranya sbb :
• Kata ‘Iblis” ( La’nat ALLAH ‘alaihi ) dalam Al-Qur’an disebutkan sebanyak 11 kali, sementara “Isti’adzah” juga disebutkan 11 kali, Kata “ma’siyah” dan derivatnya disebutkan sebanyak 75 kali, sementara kata “Syukr” dan derivatnya juga disebutkan sebanyak 75 kali.
• Kata “al-dunya” disebutkan sebanyak 115 kali, begitu juga kata “al-akhirah” sebanyak 115 kali.
• Kata “Al-israf” disebutkan 23 kali, kata kebalikannya “al-sur’ah” sebanyak 23 kali.
• Kata “Malaikat” disebutkan 88 kali, kata kebalikannya ‘Al-syayathin” juga 88 kali.
• Kata “Al-sulthan disebutkan 37 kali, kata kebalikannya “Al-nifaq” juga 37 kali.
• Kata “Al-harb”(panas) sebanyak 4 kali, kebalikannya “ Al-harb” juga 4 kali.
• Kata “ Al-harb (perang) sebanyak 6 kali, kebalikannya “Al-husra” (tawanan) 6 kali.
• Kata “Al-hayat” (hidup” sebanyak 145 kali, kebalikannya “Al-maut” (mati) 145 kali.
• Kata “Qalu” (mereka mengatakan) sebanyak 332 kali, kebalikannya “Qul” ( katakanlah) sebanyak 332 kali.
• Kata “Al-sayyiat” yang menjadi kebalikan kata “Al-shahihat” masing-masing 180 kali.
• Kata “Al-rahbah” yang menjadi kebalikan kata “Al-ragbah” masing-masing 8 kali.
• Kata “Al-naf’u” yang menjadi kebalikan kata “Al-fasad” masing-masing 50 kali.
• Kata “Al-nas” yang menjadi kebalikan kata “Al-rusul” masing-masing 368 kali.
• Kata “Al-asbath” yang menjadi kebalikan kata “Al-awariyun” masing-masing 5 kali
• Kata “Al-jahr” yang menjadi kebalikan kata “Al-alaniyyah” masing-masing 16 kali
• Kata “Al-jaza” 117 kali ( sama dg kebalikannya),
• Kata “Al-magfiroh” 234 kali ( sama dengan kebalikannya),
• Kata “Ad-dhalala” ( kesesatan) 191 kali ( sama dengan kebalikannya),
• Kata “Al-ayat” 2 kali “Ad-dhalala” yaitu 282 kali. Dan masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan satu persatu disini.
• Kata “Yaum” (hari) dalam bentuk tunggal disebutkan sebanyak 365 kali, sebanyak jumlah hari pada tahun Syamsyiyyah.
• Kata “Syahr” ( bulan) sebanyak 12 kali, sama dg jumlah Bulan dalam satu Tahun.
• Kata “Yaum” (hari) dalam bentuk plural (jamak) sebanyak 30 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu Bulan.
• Kata “Sab’u” (minggu) disebutkan 7 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu minggu.
• Jumlah “ saah” (jam) yang didahului dengan ‘harf’ sebanyak 24 kali, sama dengan jumlah jam dalam satu hari.
• Kata “Sujud” disebutkan 34 kali, sama dengan jumlah raka’at dalam solat 5 waktu
• Kata “Shalawat” disebutkan 5 kali, sama dengan jumlah solat wajib sehari semalam.
• Kata “Aqimu” yang diikuti kata “Shalat” sebanyak 17 kali, sama dengan jumlah Raka’at Sholat fardhu/ wajib.

Semua ini baru sedikit dari tak terhingganya rahasia dan keajaiban Al-Qur’an. Dan tak ada keraguan baginya.
jojo

suatu ketika

Suatu ketika adikku bertanya…
“Kak…ini namanya apa?” sementara tangannya asyik memutar-mutar sebuah bola yang permukaannya di penuhi oleh gambar peta.
Aku cuma menjawab sekenannya saja…
“Bumi.”
Matanya yang jernih memandangku heran…
“Bumi?” ulangnya.

“Bumi itu tempat kamu hidup, makan dan bermain dengan teman-teman…” jawabku lagi
“Berarti bumi baik ya kak?”
Aku mengangguk menyetujui pendapatnya
Adikku memandang globe itu dengan tatapan sedih
“Kasihan ya kak kalau buminya kempes…”

Haruskah aku mengatakan pada adikku yang polos ini kalau bumi ini sudah menuju jalan kehancuran itu, atau kempes baginya…

Jojo

Ketika Subuh

Ketika Subuh…


Sayup kudengar dendang indah suara azan bergema memenuhi udara, sesekali ditingkahi suara serangga yang berlomba-lomba membuatku terjaga.

Tapi kenapa selalu saja batu besar ini membebani kelopak mataku. Menginjak-injak semangat yang telah ku jaga dari malam-malam sebelumnya. Ketika aku ingin bertaubat.

Ataukah hati ini tak pernah kuat…

Lama sudah aku mengidam-idamkan ibadah sempurna, sepanjang jalan yang ku tempuh dengan sia-sia. Hanya mengutuk dan menghujat langit yang selalu biru dan tak pernah lelah memberi indah.

Aku sudah lelah ya Allah…

Kuatkan aku untuk tetap melangkah dalam cahaya Mu…

Dan menjalani pagi dengan benar…sampai ke malam berikutnya…

Subuh pertamaku setalah sekian lama aku dikalahkan matahari. Jangan jadikan ini subuh terakhirku ya Khalik…
Aku juga ingin merasakan nikmatnya mengabdi padaMu…

Aku sadar…batu besar itu bukan dimataku…tapi dihatiku…

Izinkan aku melelehkannya dengan siraman air suci dari wudhukku…
Hingga subuh ini jadi masa terindah bagiku untuk melanjutkan hari…

Jaga imanku ya Allah…dari setan diluar dan di dalam hatiku…

jojo

aku dan puisi hati

Aku takut pada waktu
karena aku belum bisa
berbuat apa-apa
dan memberikan apa-apa

jojo
******



Teman
Sudahkah kau merasa
Jadi orang yang terbuang?
Kepahitannya hitam
Teman
Apakah harta adalah nilai
Untuk memiliki sandaran
Teman
Persahabatan adalah putih
Yang mudah dibuat hitam
Padamulah kuserahkan putih itu


******

Ma…
Tidak ada kata yang bisa
Mewakili cintamu
Tak ada samudra yang bisa
Menampung rasa sayangmu
Engkau matahari pagiku
Engkau juga rembulan malamku
Engkau pelangi hidupku
Tak ada mendung yang bisa
Meruntuhkan itu
Aku tahu..
Sempurna cintamu
Kutanam kokoh dalam sanubariku

******

Dengan tangis kutulis kata
Untuk mereka disana

Mereka punya rumah
Namun tak bisa berteduh

Mereka punya tanah
Namun tak mampu kokoh berpijak

Mereka hanya bisa berharap
Mereka hanya bisa memohon
Mereka hanya bisa meratap
Dibawah tulinya
Hatimu…

******
Jika engkau merasa menjadi ratu
Saat mereka memujamu
Engkau salah
Tidakkah engkau sadar
Mereka ada dimana,
Ketika engkau yang memuja?

Jika engkau merasa memiliki hatinya
Sekali lagi engkau salah
Tidakkah engkau sadar
Sebenarnya mereka meminjamkannya
Untuk sementara

Engkau hanya kerang biasa
Saat mutiara itu telah
Terenggut darimu

jojo