Pagi semuaaaaaaa......!
walaupun sekarang udah jam 11 sperempat, namun jam berapapun aku bangun, itu adalah pagi bagiku.
Abis badai barusan. Tapi aku suka, dari pada panas melulu. Dan jika kamu semua pernah tinggal didaerah kampus tempatku ini pasti mengerti kenapa hari ini warnet kosong.
ya..ya..ya..
Memang sudah seharusnya aku bercerita kenapa sampai warnet ini ada.
Sebentar...donlod pilem dulu, ^^
Nah...ok, mulai dari mana ya?
Begini saja...aku ngelantur dulu sebentar, cerita tentang bagaimana hidup di kota ini, karena hal ini akan jadi patokan buat cerita-ceritaku selanjutnya.
Padang, atau Sumatera Barat pada umumnya merupakan daerah yang 'masih menjunjung tinggi' budaya nenek moyangnya (pake tanda kutip lho, perhatikan). Budaya Minang namanya teman. Tidak seperti daerah Indonesia lainnya, budaya Minang menarik garis keturunanya dari Ibu, atau istilah kerennya Matrilineal. Jika kamu ingin tau apa arti Matrilineal sebenarnya, silakan buka google, cari kata itu di Wikipedia.
Dan…dari dulu orang Minang sudah memiliki aturan dimasyarakat tentang bagaimana seharusnya bersikap, betindak dan bersosialisasi. Namun aku tidak bilang dari dulu hingga sekarang, perhatikan lagi. Aturan-aturan ini kalo aku sendiri bilang memang agak ketat juga sebenarnya, tapi beginilah hidup, kamu harus menjadi apa yang masyarakat inginkan, bukan masyarakat yang harus menjadi apa yang kamu inginkan.
Dari aturan-aturan diatas maka timbullah aturan-aturan dalam masyarakat seperti cewek yang masih kelayapan diatas jam 9 ato jam 10 malam dianggap tabu. Hal ini merupakan sisa-sisa dari tata cara bersikap yang kebanyakan telah lama hilang seiring perubahan zaman. Aturan-aturan yang berlaku ketika kakek nenek kami masih ingusan, yang kalo aku ceritakan lagi bakal membosankan.
Maka, bagi kamu yang tinggal dikota-kota besar di Indonesia ini, aku kasih tau ya, kamu nggak akan menemukan kos-kosan yang isinya campuran antara cewek dan cowok di sini. Kos cewek untuk cewek, kos cowok untuk cowok dan Khatib untuk banci (nama jalan dikota Padang tempat nongkrong para banci professional), hahaha.
Nah, sekarang kita kembali lagi ke topic semula. Seperti mahasiswa lainnya, secara tak disadari kapasistas pikiran kita lebih berkembang dari mereka yang tidak mau dan tidak berkesempatan untuk kuliah.
Weitzzzzzzz….terpaksa ditunda, dosen mnta tolong ngetikin sesuatu nih..ntar lagi dah