Kemaren malam, sehabis mandi, dua orang temanku datang kewarnet, sebut saja Yudha dan Aldo (bukan nama sebenarnya). Biasa sih, anak-anak memang seringkali menjadikan warnet ini sebagai tempat nongkring, sekaligus tempat tidur, ciakakaka. Kita ngobrol ngalor ngidul, tanpa topic utama, cerita lepas aja. Sampai akhirnya mulai berbagi kisah seram, aku suka cerita-cerita seram bareng teman-teman, menkutkan sih, bikin berdiri bulu roma, tapi asyik. Ini diawali dari cerita Aldo yang mengatakan kalau temannya baru melihat tuyul. Begini ceritanya…
mmm….
Nggg….
Hmm….
Wedew…lupa aku detailnya.
Pokonya dia cerita kalau temannya ngeliat tuyul kemaren ini, kecil item, tapi temennya masih sempat bercanda
“Woi, jaga dompet lo…!” katanya
“Emang kenapa?” Tanya temannya yang satu lagi
“Kan baru abis liat pocong…”
Hahaha.. mereka tertawa dalam takutnya..
Kalau menurut aku sih nggak lucu. Tapi ya udahlah, itu urusan mereka.
Meamng karena dasarnya hobi ngomong atau cerita kali ya, cerita Aldo tadi memancingku untuk bercerita pengalaman-penglaman mistisku selama ini. Sementara Yudha sudah puas jadi pendengar yang baik saja.
Dan nggak ada salahnya kan kalau aku berbagi pengalaman di sini, kan aku yang nge blog, jadi terserah aku dong…hehehe
Aku memang lahir dijakarta, tapi masa puberitas dan masa SMA aku habiskan di padang ini, bukan di kotanya tapi. Aku tinggal di daerah kecil di Sumbar ini, di tempat tinggalku kehidupan sosialnya masih sangat dipengaruhi dan diatur oleh adat dan agama, tapi bukan berarti didaerahku nggak ada orang bejat. Setan ada di mana-mana kawan. Mungkin bagi aku yang lahir dijaman yang sudah agak modern, jadi adat itu kadang justru menjadi hambatan untuk melakukan sesuatu. Ini akan kuceritakan lain kali aja, takut OOT nantinya.
Tapi sebelumnya aku ingin bertanya, apakah sobat sekalian percaya dengan adanya hantu? Bagaimana dengan setan?
Nah, kalau dari sudut pandangku ya begini, aku ini orang islam, dan aku percaya dengan adanya setan, karena Al qur’an telah menjelaskan secara terperinci mengenai keberadaan mahluk ini. Dan timbul lagi pertanyaan, apa bedanya setan dengan hantu? Disitu aku mulai bingung. Apakah setan sama dengan hantu?
Indonesia ini tidak hanya kaya dengan keanekaragaman budayanya, tapi juga keanekaragaman mahluk halusnya, tiap daerah dinusantara ini memiliki hantunya masing-masing.
Dan bagiku setan itu ada didalam diri kita masing-masing. Coba kita ingat waktu kita puasa, pasti ada saja godaan yang datang dalam diri kita untuk membatalkan puasa tersebut. Jadi kuntilanak dan sebagainya itu apa? Banyak pendapat sih mengenai hal ini, jadi dari pada bingung mending langsung aja kecerita.
Aku masih SMA waktu itu, masih dikuasai darah muda yang menyukai tantangan. Dan rumahku berlokasi dekat dengan kuburan. Diseberang jalan sih sebenarnya. Dan aku paling senang kelayapan kalau malam, nanti pulang jam 12an, aku kan cowok, kalau cewek nggak boleh, hehehe. Kata orang-orang sih (tetanggaku) jalanan didepan rumahku itu termasuk angker. Sudah banyak yang diganggu disana. Diganggunya seperti di timpuk pakai tanah kuburan, pakai air, pakai kerikil dan sebagainya. Tapi untungnya aku belum pernah ketemu hal bagituan disana. Waktu itu aku pulang hamper jam 12 malam, dingin. Aku jalan berdua dengan teman sekaligus tetanggaku, pas lewat didaerah yang katanya angker itu kita tiba-tiba dikagetkan dengan suara teriakan.
“Hoiii…!!!” kata suara misterius itu
Normalnya, kita otomatis pasti melihat kearah sumber suara, dan aku juga bgitu, tapi nggak ada siapa-siapa selain aku dan temanku tadi.
“lo denger suara barusan?” tanyaku
Temanku cuma mengangguk tanpa suara.
“siapa…” belum lagi habis kata-kataku keluar, temanku sudah lari terbirit-birit sambil teriak
“Hantuuuu….!”
Ternyata kepanikan dan ketakutan itu menular ya. Soalnya aku juga tanpa sadar langsung berlari kerumah dengan tubuh menggigil, semua cerita seram mampir diotakku ssat itu, ingat kalau dulu tanteku pernah melihat mahluk tanpa pinggang kebawah didepan rumah, inget mama pernah dengar suara orang sesak nafas disekeliling rumah…huiiii….
Besoknya, aku berjanji pada diri sendiri, nggak mau lagi pulang terlalu malam, tapi apa daya, malam besoknya aku pulang telat juga. Tapi aku harus pulang, soalnya besok pagi sekolah. Malam itu aku pulang sendiri, dihantui perasaan takut malam kemaren, waduh… perfect deh.
5 meter dari tempat kejadian kemaren, tiba-tiba mati lampu, o iya, aku lupa bilang kalau saat itu gerimis. Aku yang takut kejadian itu terulang lagi mulai mengambil ancang-ancang dan berlari sekencang-kencangnya dan…kejadian itu terulang lagi, tapi kali ini dengan teriakan yang lebih panjang. Dengan gemetar aku cerita pada ibuku soal ini, akhirnya aku juga yang disalahkan, kenapa pulang malam-malam, makanya rajin sholat. Ibuku is the best dah pokoknya.
Saat itu disekolahku lagi trend dengan permainan yang dinamakan maen jaelangkung. Familiar dengan kata ini? Ya maen jelangkung, tapi tidak seperti yang di film-film. Kami disini menggunakan jangka sebagai media. Dan hebatnya, aku belajar permainan ini dari cewek-cewek sekolahku. Dari coba-coba jadi kecanduan, dari ketakutan jadi ketagihan. Ketagihan karena kita bisa tanya apa saja pada jelangkung ini, termasuk tentang siapa yang naksir kita saat itu. Apalagi yang lebih menarik bagi anak-anak SMA selain hal-hal yang berbau cinta-cintaan. Tapi akhirnya aku berhenti total dari maen bagianian ketika aku dengar ada anak yang meninggal karena permainan ini, tapi bagaimana detail ceritanya aku juga tidak tau pasti.
Dan di Padang ini akupun menemukan hal yang sama, waktu itu itu aku nginap di kantor teman yang dulunya bekas bangunan zaman Belanda. Malam kami itu menyewa film 9999 atau apalah judulnya aku lupa, pokoknya cerita tentang siapa yang menerima telepon dari nomor itu bakalan meninggal setelahnya. Ternyata nonton juga bikin haus. Saat itu aku berdiri mengambil pocari sweat yang dibeli tadi, kebetulan belum aku keluarin dari kantongnya yang aku letakkan didekat pintu. Baru mau berdiri, tiba-tiba didepan pintu lewat bayangan hitam dengan cepat, temanku pun ternyata melihat hal itu, kamipun langsung keluar. Takutnya itu maling atau siapa gitu. Namun tidak ada siapapun. 10 menit berselang datanglah satpam yang biasa menjaga tempat itu. Dari dialah kita baru tahu keadaan yang sebenarnya, katanya tempat itu adalah bangunan bekas Belanda, sudah banyak yang kesurupan ditempat itu, dulu dia juga mengalami hal serupa, namun dia sempat mengikuti mahluk hitam itu sampai akhirnya mahluk itu hilang menembus dinding. Dan dia juga bercerita, dulu pernah dia terbangun malam dan mau pergi ke wc, di salah satu ruangan kantor itu dia melihat semua benda yang ada mengambang diudara (poltergeist). Untung saja imannya kuat, kalau saja ku di posisi dia, pasti udah semaput duluan.
Certia-cerita seperti inilah yang kuceritakan pada temanku tadi, sebetulnya masih banyak lagi tapi untuk sekarang cukuplah…nanti dismbung lagi…
Hoahmmm…ngantuk nih, tidur dlu ya all…